Pada pertemuan kali ini kami membahas tentang CCS dan ACC, buat yang pengan tahu apa itu CSS dan ACC silahkan dibaca Artikelnya ^_^
Memahami Cruise Control
Cruise control adalah fitur di mobil
yang mampu secara otomatis mengelola kecepatan mobil. Jika sistem ini
diaktifkan, mobil Anda dapat berjalan secara konstan sesuai dengan
kecepatan yang Anda set.
Untuk itu, cruise control mendapat hak menguasai throttle untuk mengendalikan laju mobil. Jika sensor menilai mobil mulai melambat, fitur ini akan menarik kabel gas agar mobil dapat kembali ke kecepatan awal. Atau dengen membuka throttle secara elektronik jika mobilnya sudah menggunakan sistem drive-by-wire atau ETCS-i.
Untuk itu, cruise control mendapat hak menguasai throttle untuk mengendalikan laju mobil. Jika sensor menilai mobil mulai melambat, fitur ini akan menarik kabel gas agar mobil dapat kembali ke kecepatan awal. Atau dengen membuka throttle secara elektronik jika mobilnya sudah menggunakan sistem drive-by-wire atau ETCS-i.
Sebaliknya, bila menghadapi jalan menurun yang membuat laju mobil bertambah dengan sendirinya, cruise control akan menghentikan input bahan bakar sehingga kecepatan mobil tetap terjaga.
Teknologi ini membawa keuntungan bagi pengemudi, apalagi jika berkendara di rute yang sarat lintasan lurus dan panjang. Kaki kanan dapat diistirahatkan dan jelas menambah kenyamanan.
Sedangkan deaktivasi cruise control umumnya dilakukan dalam dua cara, yaitu melalui tombol atau tuas khusus, atau dengan menginjak pedal rem
Seperti disebut sebelumnya, cruise control akan sangat membantu jika rute yang ditempuh penuh dengan jalan lurus, lengang dan panjang. Yang menjadi masalah adalah, ketika fitur ini digunakan tidak dengan cara ideal. Misalnya, digunakan di tengah kota, atau mengaktifkannya di jalur yang penuh tikungan.
Saat ideal menggunakan cruise control
Mobil
produksi massal yang pertama kali menggunakan cruise control adalah
Chrysler Imperial pada 1958. Karena di negara asalnya, Amerika Serikat,
banyak sekali jalan raya yang lebar dan sangat panjang. Ini menjadi
lahan tepat bagi mobil-mobil yang menggunakan cruise control.
Sedangkan di Indonesia, tentu sulit mencari kondisi seperti itu. Namun bukan berarti cruise control menjadi tak layak digunakan di sini. Yang penting, carilah jalan yang paling mendekati kondisi ideal tersebut. Pertama, carilah jalan yang ada batas kecepatannya, baik minimal maupun maksimal. Dengan harapan Anda akan berlalu lintas bersama pengendara lain yang tidak jauh beda kecepatannya. Pengendara yang terlalu cepat atau terlalu lambat sama berbahayanya bagi mobil Anda. Pilihannya kalau tidak ditabrak oleh mereka yang terlalu kencang atau menabrak mobil yang terlalu pelan. Itu sebabnya filter penggunaannya adalah berjalan di jalan yang memiliki batas kecepatan. Kedua adalah melaju di jalur yang memiliki jarak aman. Melaju dengan cruise control adalah kondisi mobil Anda melaju dengan sendirinya. Mobil baru akan melakukan deselerasi ketika Anda sudah menginjak pedal rem. Jarak aman ideal adalah 150 meter. Atau cara mudahnya dengan mengkonversi jarak tersebut dengan waktu, yaitu mobil Anda harus berbeda 2 detik untuk menuju titik yang sama dengan mobil di depan Anda. |
Kaki pengemudi lebih berpotensi untuk efisiensi
Prinsip
kerja cruise control adalah mempertahankan kecepatan mobil. Untuk
mencapai itu, cruise control akan dengan sigap melakukan akselerasi atau
melepas gas sesuai dengan kontur jalan.
Jika jalan yang dilalui menanjak, maka throttle akan membuka agar mobil terus berakselerasi. Alhasil, konsumsi bbm jadi boros karena bahan bakar terus mengucur deras. Sedangkan pengemudi, meski tak semua orang mampu melakukan ecodriving dengan baik, namun punya potensi melajukan kendaraan dengan lebih efisien. Mengapa? Karena pengemudi tak hanya bergantung pada ‘sensor’ kecepatan, namun juga pemahaman akan bagaimana kontur jalan secara keseluruhan. Maksudnya, pengemudi dapat secara lebih luas membaca situasi keadaan jalan yang akan dilaluinya. Jika di depannya ada tanjakan yang tidak terlalu curam, maka pengemudi tak perlu segera menginjak pedal gas ketika mobil mulai melambat. Pengemudi cukup memanfaatkan momen/ daya dorong untuk melajukan mobil hingga puncak tanjakan. Setelah memasuki turunan barulah gas diinjak secara gradual hingga tercapai kecepatan yang diinginkan. Sehingga debit bbm yang ditenggak mesin lebih irit dibanding cruise control. Untuk membuktikannya kami menguji langsung menggunakan Chevrolet Captiva AWD diesel. Percobaan pertama dengan menggunakan fitur ini. Cruise control kami set di kecepatan 100 km/jam. Karena tes dilakukan di jalan umum, maka masih terdapat mobil lain yang menghalangi jalan kami. Maka menginjak rem atau deaktivasi cruise control pun tak terelakkan. Setelah menempuh 100 km, kecepatan rata-rata yang tertera di MID adalah 95 km/jam. Angka konsumsi bbm yang tercatat adalah 10,8 km/liter. Kemudian masuk ke percobaan kedua, yaitu mengemudi tanpa menggunakan cruise control. Kuncinya adalah di kecepatan rata-rata. Kami berjalan tetap dengan jarak tempuh minimal 100 km. Dan di titik itu, kecepatan rata-rata yang dilajukan harus 95 km/jam agar sama dengan cruise control. Tambahan lagi, kami melintasi rute yang persis sama dengan ketika kami menggunakan cruise control. Hasilnya, figur konsumsi yang kami raih adalah 11,4 km/liter. Perbedaan 0,6 km/liter mungkin tidak signifikan, namun itu menjadi bukti bahwa pengemudi lebih berpotensi mencapai kehematan dengan kaki kanannya. |
Stay alert!
Mentang-mentang
kaki kanan sudah diistirahatkan, bukan berarti kesigapan Anda juga
harus rehat. Sebaliknya, Anda harus lebih waspada saat cruise control
diaktifkan.
Letakkan kaki kanan Anda dekat dengan pedal rem. Posisikan dengan rileks agar ia dapat bergerak dengan lentur dan cepat. Jangan bersandar di pedal karena akan mematikan cruise control. Setelah membaca materinya agar lebih mengerti lagi silahkan di lihat videonya Sekarang kita akan membahas ACC (Adaptive Cruise Control) untuk mobil Audi dan RCC (Radar Cruise Control) pada mobil toyota. Sebenarnya keduanya hampir sama karena sama-sama menggunakan radar jarak dalam mengontrol kecepatan, untuk lebih jelasnya silahkan di lihat videonya video ACC video RCC |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar