Esemka Rajawali
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)
Gusti Muhammad Hatta, mengatakan pihaknya mendukung penuh pembuatan
mobil Esemka yang merupakan karya anak-anak bangsa Indonesia sendiri.
"Saya sejak awal mendukung penuh mobil Esemka dan kita harus bangga
dengan produk-produk sendiri. Kami siapakan tenaga-tenaga ahli apabila
diperlukan untuk penyempurnaan mobil tersebut," kata Menristek Gusti
Muhammad Hatta ketika meninjau mobil Esemka di Solo Technopark (STP),
Jumat (13/4).
Menristek dalam kunjungannya ke STP didampingi Wakil Wali kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (Rudy), beserta Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Ravik Karsidi, selain mencoba menyetir mobil Esemka juga menyaksikan perakitan mobil bak terbuka yang dilakukan oleh para pelajar SMK Solo.
"Mobil-mobil buatan China yang dirakit ini bagus untuk para petani, karena harganya bisa terjangkau. Hal-hal seperti ini perlu terus dikembangkan sehingga nantinya semua mobil itu komponennya bisa kita buat sendiri semua," katanya.
Mobil Esemka yang merupakan karya dari para 23 SMK ditanah air, setelah uji emisi yang pertama gagal, kini terus disempurnakan dan diharapkan akhir April 2012 bisa dilakukan uji emisi yang kedua, kata Wakil Wali kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.
"Setelah uji emisi pertama gagal, kami beserta para teknisi terus melakukan perbaikan-perbaikan dan hasilnya sekarang ini sudah bagus. Kami berharap akhir April 2012 untuk uji emisi kedua bisa dilakukan lagi," katanya.
Menyinggung tentang pesanan mobil Esemka, Rudy mengatakan udah ada 10.000 unit dan ini jumlah yang tidak sedikit.
"Ya apabila nanti uji emisi kedua mobil Esemka bisa lolos dan bisa di produksi secara massal, akan bisa menggerakkan ribuan UKM di Solo dan sekitarnya dan bahkan sampai luar daerah. Hal ini dampak ekonominya akan sangat besar, maka kami berharap bisa sukses dengan baik," katanya.
Ia mengatakan, "jadi apa yang dilakukan dalam mobil Esemka ini bukan hanya untuk kepentingan sesaat saja, tetapi lebih dari itu baik mengenai nilai ekonomi, maupun yang lainnya".
Menristek dalam kunjungannya ke STP didampingi Wakil Wali kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (Rudy), beserta Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Ravik Karsidi, selain mencoba menyetir mobil Esemka juga menyaksikan perakitan mobil bak terbuka yang dilakukan oleh para pelajar SMK Solo.
"Mobil-mobil buatan China yang dirakit ini bagus untuk para petani, karena harganya bisa terjangkau. Hal-hal seperti ini perlu terus dikembangkan sehingga nantinya semua mobil itu komponennya bisa kita buat sendiri semua," katanya.
Mobil Esemka yang merupakan karya dari para 23 SMK ditanah air, setelah uji emisi yang pertama gagal, kini terus disempurnakan dan diharapkan akhir April 2012 bisa dilakukan uji emisi yang kedua, kata Wakil Wali kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.
"Setelah uji emisi pertama gagal, kami beserta para teknisi terus melakukan perbaikan-perbaikan dan hasilnya sekarang ini sudah bagus. Kami berharap akhir April 2012 untuk uji emisi kedua bisa dilakukan lagi," katanya.
Menyinggung tentang pesanan mobil Esemka, Rudy mengatakan udah ada 10.000 unit dan ini jumlah yang tidak sedikit.
"Ya apabila nanti uji emisi kedua mobil Esemka bisa lolos dan bisa di produksi secara massal, akan bisa menggerakkan ribuan UKM di Solo dan sekitarnya dan bahkan sampai luar daerah. Hal ini dampak ekonominya akan sangat besar, maka kami berharap bisa sukses dengan baik," katanya.
Ia mengatakan, "jadi apa yang dilakukan dalam mobil Esemka ini bukan hanya untuk kepentingan sesaat saja, tetapi lebih dari itu baik mengenai nilai ekonomi, maupun yang lainnya".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar