Mesin mobil dan motor yang umum seperti mesin 4tak dan 2tak (4strokes & 2strokes engine) juga mesin diesel memerlukan tekanan kompresi yang cukup di ruang bakar untuk dapat bekerja sempurna, membakar bahan bakar (bensin/solar) dan udara untuk dijadikan tenaga.
Tekanan yang rendah membuat campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar atau sering disebut Misfire, sehingga mesin kehilangan tenaga.
.
GEJALA MASALAH MESIN Mesin ‘Pincang’:
Istilah yang sering dipakai ketika mengalami mesin bergetar kasar / berguncang, yang diakibatkan satu atau lebih silinder ruang bakar bermasalah. Bisa disebabkan oleh busi yang bermasalah, injektor mati / mampet, tekanan kompresi yang lemah pada salah satu atau lebih silinder ruang bakar.
Asap Putih:
Saat mesin digunakan, terus-menerus keluar asap putih dari knalpot, biasanya menunjukkan adanya oli mesin yang terbakar. Bisa disebabkan oleh Ring Piston yang aus atau Seal Klep yang aus, sehingga oli masuk ke ruang bakar dan menimbulkan asap putih di knalpot. Biasanya oli mesin menjadi cepat berkurang.
Gejala-gejala di atas, biasanya disertai lemahnya kompresi ruang bakar pada salah satu atau lebih silinder mesin. (tekanan kompresi dibawah spesifikasi standar minimum).
Umumnya mesin tidak dapat bekerja baik jika tekanan kompresi berada di bawah 100PSI / 7BAR / 7.2kg/cm2
Kebanyakan mesin bensin bekerja dengan baik antara 140PSI (9.5BAR) hingga 220PSI (15BAR) tergantung spesifikasi standar masing-masing model/merek mesin.
Untuk mesin diesel umumnya bekerja di kisaran 600PSI, jadi pastikan alat tes kompresi harus sanggup mengukur tekanan kompresi yang tinggi jika akan mengukur tekanan kompresi mesin diesel. Biasa dipakai yang mempunyai range 0-1000PSI (0-70BAR).
Penyebab berkurangnya kompresi ruang bakar pada mesin antara lain:
Bagaimana cara mengetahui silinder mana yang bermasalah?
Untuk mengetahui silinder mana yang bermasalah bisa digunakan alat yang disebut Compression TesterDengan alat ini, kita bisa melihat silinder mana yang mempunyai nilai tekanan yang rendah dibanding yang lain. Tentunya tidak bisa mendapatkan nilai yang benar-benar sama untuk tiap silinder, namun umumnya toleransi yang masih dianggap normal adalah maksimal selisih 0.5BAR (7.2PSI), lebih dari itu dapat dikatakan ada masalah dengan silinder tersebut.
Jika membeli Compression Tester, lebih baik yang menggunakan selang dengan ujung ulir seperti ulir busi.
Biasanya disertakan beberapa ukuran ulir busi.
Dan biasanya pada Compression Tester, ada kemampuan HOLD untuk menahan tekanan kompresi yang sedang diukur, dan dapat di NOL kan kembali dengan menekan tombol Reset.
.
MENGUKUR TEKANAN KOMPRESI MESIN
Sebelum mengukur tekanan kompresi mesin, ada hal-hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:Putuskan pelistrikan menuju ECU, biasanya dengan mencabut Main Relay / ECU Relay / Sikring ECU, sehingga injector tidak menyemprotkan bensin.
Putuskan pelistrikan menuju Ignition Coil, biasanya dengan mencabut socket yang menuju Ignition Coil, sehingga coil tidak bekerja.
.
2. CABUT SEMUA BUSI
Cabut semua busi dengan kunci busi
3. PASANG COMPRESSION TESTER
Pasang ujung selang Compression Tester pada lubang busi, dimulai dari silinder nomor 1.
.
4. STARTER MESIN..
Starter mesin hingga terdengar sekitar 3-5 langkah putaran.. Jarum Compression Tester akan naik dan berhenti pada tekanan tertentu yang dicapai.
Catatlah hasil ukur tersebut pada kertas.
Lakukan langkah 3 dan 4 untuk semua silinder yang lain.
Misalnya hasil ukur adalah sbb:
Cyls 1 : 10,2BAR
Cyls 2 : 10,0BAR
Cyls 3 : 8,7BAR
Cyls 4 : 10,3BAR
Terlihat bahwa silinder nomor 3 mempunyai angka yang jauh dibawah silinder yang lain, dan lebih dari toleransi 0,5BAR.
Kira-kira masalahnya apa ya?
Kita dapat memanfaatkan bantuan Oli mesin untuk menentukan kemungkinan yang menjadi penyebab lemahnya kompresi pada silinder 3.
5. MEMASUKKAN OLI MESIN
Masukkan 1-2 sendok teh oli mesin ke lubang busi silinder yang bermasalah tadi.
kemudian lakukan langkah nomor 3 dan 4.
.
ANALISA:
KESIMPULAN:
TES KOMPRESI vs TES KEBOCORAN
Langkah-langkah di atas adalah untuk mengukur besaran tekanan kompresi pada masing-masing silinder untuk membandingkan dengan nilai standar spesifikasi mesin tersebut, sekaligus juga untuk dapat mengetahui / mencari / alokasi masalah yang terjadi pada mesin.Selain Tes Kompresi, ada juga Tes Kebocoran Kompresi Mesin.
Biasanya hal ini dilakukan untuk memastikan pemasangan komponen mesin dilakukan dengan baik dan benar.
Nama alat yang digunakan adalah Cylinder Leakage Tester.
Cylinder Leakage Tester menggunakan 2 meter (gauge) dan memerlukan masukan udara bertekanan (air compressor) sekitar 100PSI saat digunakan.
.
.
Cara menggunakan Cylinder Leakage Tester:
.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar